Jumat, 18 Maret 2011

सीता-Cita


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu...

Saudara-saudariku yang dirahmati Allah, masih ingatkah antum ketika TK atau SD? Ketika kita ditanyai oleh guru TK atau SD kita, “Jika kalian sudah dewasa, mau jadi apa kalau besar nanti?”. saya yakin tidak kurang dari 1 menit, kita secara spontan akan menjawab “Guru”, “Dokter”, Polisi, atau Tentara”. Tapi begitu kita dalam masa transisi dari anak kecil menjadi dewasa, pada masa mencari jati diri, apabila biberi pertanyaan seperti ityu lagi, “Jika kalian sudah dewasa, mau jadi apa kalau besar nanti?”. Percaya atau tidak, mungkin ada beberapa dari kita yang berpikir terlebih dahulu sebelum menjawab atau bahkan bingung untuk menjawabnya. Percaya atau tidak fenomena ini sering sekali terjadi di masyarakat. Bersyukurlah bagi yang masih bisa menjawabnya. Bagi yang masih cenat-cenut tidak bisa menjawabnya, harusnya ada tanda Tanya besar dalam diri kita.”Ke manakah cita-cita kita selama ini?”

Apakah masalah ekonomi, keluarga, pacar, politik atau sosial menghambat visi dan misi kita? Apakah kerasnya dunia ini telah menghilangkan semangat-semangat kita? Apakah kegagalan telah memupus cita-cita kita? Mungkin hal ini ada benarnya. Andaikata kita telah berjuang dengan sangat keras, tak lupa untuk beribadah kepada Allah dan berusaha untuk mengobarkan semangat kita dalam meraih cita-cita, namun ternyata kita gagal. Atau ketika kita akan mencapai suatu kesuksesan, tapi ternyata gara-gara ekonomi kita sedang krisis serta melihat peluang kita yang tipis menjauhkan kita dari kesuksesan. Pasti rasanya berat. Kalau hal tersebut terjadi, coba ingatlah surat ini:

بسم الله الرحمن الرحيم

alam nasyrah laka shadraka

[94:1] Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,

wawadha'naa 'anka wizraka

[94:2] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,

alladzii anqadha zhahraka

[94:3] yang memberatkan punggungmu1585?

warafa'naa laka dzikraka

[94:4] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu1586,

fa-inna ma'a al'usri yusraan

[94:5] Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

inna ma'a al'usri yusraan

[94:6] sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

fa-idzaa faraghta fainshab

[94:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain1587,

wa-ilaa rabbika fairghab

[94:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Hikmah dari surat yang termasuk surat makkiyah ini banyak sekali. Namun, yang saya bahas kali ini adalah ayat ke-5 dan ke-6. Ayat ke-5 memiliki arti, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Imam Thahawi rahimahullah berkata, “Sesungguhnya al Qur’an adalah kalam Allah, dari-Nya ia muncul sebagai perkataan, tanpa boleh dipertanyakan kaifiyah (bentuk)nya. Allah telah turunkannya kepada Rasul-Nya sebagai wahyu. Kaum Mukminin mempercayai al Qur’an benar-benar demikian keadaannya, dan mereka meyakini bahwa al Qur’an kalam Allah yang sebenarnya; ia bukan makhluk seperti perkataan manusia. Maka barangsiapa yang mendengar al Qur’an, lalu ia beranggapan bahwa al Qur’an adalah perkataan manusia, maka ia kafir; Allah mencelanya , mencacatnya dan mengancamnya dengan Neraka Saqar, karena Allah Ta’ala berfirman :
(Orang kafir itu berkata):”Al Qur’an ini tidak lain hanyalah perkataan manusia”. (QS. al Muddatstsir:25).

Oleh karena itu kita sebagai muslim yang benar-benar islam, benar-benar taat kepada Allah SWT, harusnya percaya dengan kalam Allah SWT dalam ayat tersebut. Jadi bukankah berbagai problem hidup seperti masalah ekonomi, keluarga, pacar, politik atau sosial, kerasnya dunia maupun kegagalan SEHARUSNYA BUKANLAH PENGHALANG BAGI KITA SEMUA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA? Karena apa? , “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”! Bahkan Allah SWT mengulang lagi di ayat yang ke enam, “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”! Nah, harusnya sudah tidak ada lagi keraguan dalam diri kita untuk mewujudkan cita-cita kita.

Pertanyaan berikutnya, “Apakah kita mau menyerah semudah itu setelah membaca kedua ayat tadi?” Renungkanlah baik-baik dua ayat ini…! Ingatlah kembali perjuangan-perjuangan kita dalam menuju cita-cita kita…! Berjuang keras, lalu jatuh, bangkit lagi, jatuh lagi dan bangkit kembali…!

Kalau situasi menjemukan seperti itu yang terjadi dan kita merasa bosan untuk bangkit kembali…

Maka あきらめない (AKIRAMENAIDE /Jangan Menyerah)! Coba dan cobalah lagi…!!! Dalam buku novel “Ranah 3 Warna” karya A. Fuadi menjelaskan bahwa Thomas Alfa Edison harus +/- 1000 kali melakukan percobaan untuk menciptakan sebuah benda bernama bola lampu. Coba antum bayangkan kalau Edison berhenti pada percobaan ke 689 atau 920…

kita tidak akan bisa belajar di malam hari, facebook-an, twitter-an dan membaca blog yang ana tulis ini.

Jika memang kegagalan terus menghampiri kita, BERSABARLAH…

Coba baca dua hadis ini,

"Barangsiapa yang Aku butakan kedua matanya lalu ia bersabar, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)

"Siapa saja orang di dunia ini yang kekasihnya Aku cabut nyawanya, kemudian dengan cubaan yang Aku timpakan ini dia (bersabar dan) mengharap pahalaKu, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)

Mungkin ada rencana tersendiri dari Allah SWT untuk mengganti jalan kita, membimbing kita dengan cara yang lain untuk meraih SUKSES. Dan YAKINLAH ITU BENAR TERJADI.

Oleh karena itu, JANGANLAH MENYERAH UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA kita semua. JANGANLAH TAKUT TERHADAP BATU-BATU TERJAL YANG MENGHADANG KITA UNTUK MENGGAPAI CITA-CITA.

MULAI SAAT INI, MENIT INI, DETIK INI….

KITA HARUS LEBIH SEMANGAT LAGI…

LEBIH BERUSAHA LAGI…

LEBIH BANYAK BERDOA LAGI…

AGAR BISA MEWUJUDKAN CITA-CITA KITA SEMUA…!!!

BERSEMANGATLAH DALAM MEWUJUDKAN CITA-CITA KITA, WAHAI SAUDARA-SAUDARI MUSLIM

1 komentar:

Unknown mengatakan...

bgs bgt postingan na,
ane jd merenung abis bc nhe,.
sampe skrg ane msh binggung mau jd pa nnt na,
ane merasa terombak ambing,.
ngk th jalan mn yg hrs d ambil,.
kdg ane mrs bodoh,.
bodoh krn bs d kalahkan dgn KEMALESAN ane sendri.
:(

Time is Experience...!!

Thanks 4 ur Comment Sobat...!!

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut